Kunci Menyeberang Jalan: Kontak Mata


Agar para pejalan kaki memiliki peluang lebih kecil untuk tertabrak saat menyeberang, jurus satu ini mesti dipakai: tatap mata pengendara saat kendaraannya mendekat.

Dalam sebuah penelitian, terungkap bahwa para pengendara kemungkinan besar akan berhenti jika penyeberang menatap matanya dibandingkan dengan jika tidak ada kontak mata. Para pengendara lelaki akan berpeluang lebih besar untuk berhenti ketimbang pengendara perempuan jika sang penyeberang jalan yang menatapnya adalah laki-laki.

Kontak mata telah lama dipandang sebagai proses yang memperluas persepsi atas status dan dominasi seseorang. Dalam urusan menyeberang jalan, kontak tersebut juga sepertinya berfungsi sama, yakni perintah untuk berhenti. Penjelasan lain yang mungkin: kontak mata membuat para pengendara ingin mendapat kesan baik bagi penyeberang, dan itu memicunya untuk berhenti.

Dalam penelitian tersebut, yang dilakukan di Vannes, Perancis, empat mahasiswa menguji 2.560 pengendara—60% adalah lelaki—di empat persimpangan. Para mahasiswa, dua lelaki dan dua perempuan berusia 19-21 tahun, menatap wajah pengendara hingga menghentikan mobilnya, atau mengarahkan pandangan ke arah mobil belaka, bukan ke arah sopir.

Jika sang pengemudi berhenti, mahasiswa itu menyeberang dan berjalan selama 10 detik sebelum kembali ke lokasi asal. Para mahasiswa melakukan uji coba selama empat hari.

Secara keseluruhan, dua per tiga pengendara perempuan berhenti, sementara pengendara pria yang berhenti mencapai 58%. Namun, saat kontak mata antara penyeberang dan pengendara terjadi, 68% pengendara berhenti—pengemudi yang berhenti tanpa kontak mata adalah 55%.

Temuan lain: Jika penyeberang jalan adalah laki-laki, 30% pengendara lelaki kemungkinan berhenti saat ditatap. Namun, saat penyeberang perempuan menatap, 20% pengendara lelaki kemungkinan besar berhenti. “Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa pria yang menatap mata orang lain dipandang sebagai sosok dominan,” ujar kepala tim peneliti, Dr. Nicolas Gueguen, profesor ilmu perilaku dari Université de Bretagne-Sud.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top