Hal tersebut diungkapkan oleh Corina Taylor yang merupakan bintang film porno. Menurut wanita yang memulai karirnya menjai seorang penari telanjang itu mengaku bergabung dengan dunia film porno lantaran diiming-imingi uang dan ketenaran.
Awalnya menurut Corina ia terbang ke Los Angeles dan bergabung dengan agensi film porno setelah memenangkan kontes yang diadakan oleh sebuah majalan dewasa. Sesampainya di LA ia terpaksa tinggal bersama puluhan calon bintang porno lainnya dalam sebuah rumah. Menurut Corina rumah yang ditempatinya dipenuhi oleh gadis-gadis yang juga sama-sama memiliki mimpi seperti impiannya.
“Sampai ada seorang gadis yang tidur di kloset,” ungkap Corina dalam situs thepinkcross.org
Untuk tinggal disana Corina neserta penghuni lainnya diharuskan untuk membayar USD 700. Ketika mulai mengikuti syuting film porno ia pun mudah terkenal mungkin karena kepiawayannya melakukan akting panas yang didukung oleh rambut pirannya. Kini setidaknya ada 60 judul film porno yang sudah dibintanginya.
Menurut Carolin saat melakukan adegan porno ia hanya berpura-pura merasakan kepuasan dan senyum palsu saat didepan kamera. Menurutnya saat melakukan adegan tersebut sedianya ia merasa tertekan terlebih apabila kegiaatan syuting semakin sering dilakukan.
Menurut Carolin terkadang ia dipaksa untuk melakukan adegan-adegan seksual yang disertai dengan kekerasan. Bahkan terkadang ia sampai ingin pingsan lantaran merasa kesakitan namun permintaannya untuk berhenti syuting tidak pernah digubris.
Terlebih lagi dalam industri film porno menurut Crolin kerap tidak memperdulikan standar kesehatan. Ia mengaku merasa syukur ketika suatu hari ia bisa membatalkan acara syuting dengan aktor fil porno yang suah terkena penyakit HIV.
“Aku menangis menyadari betapa dekatnya aku dengan bahaya HIV. Entah apa yang terjadi kalau aku jadi berhubungan dengannya,” ungkap Carolin.
Menurutnya perasaan terpaksa itu tidak hanya dirasakannya sendiri, hal itu lantaran masih bnyak lagi bintang film porno lainnya yang merasakan hal sama. Misalnya saja seperti yang dialami oleh Elizabeth Rollings, yang merupakan rekannya. Menurutnya Eliza terpaksa menjadi bintang film porno karena ingin mencukupi biaya kebutuhan anak-anaknya. Lantaran suaminya malas dan tidak mau mencari kerja.
Bahkan menurut Carolin saking menderitanya dengan pekerjaan tersebut Eliza sampai malu untuk menatap dirinya saat berada di depan cermin. Setelah sukses membintangi 40 film porno Eliza memiliki sebuah website pribadi, disana ia menceritakan bagaimana ia tersiksa menjadi seorang bintang film porno. “Saya merasa terhina dan sakit. Semua itu tidak terlihat dalam kamera. Saya selalu berpura-pura menikmati rasa sakit dan pelecehan itu dan berusaha tersenyum,” ceritanya. (Merdeka)
0 Komentar untuk "Kisah Tragis Bintang Porno Barat Dibalik Layar"